Alat listrik
(misalnya lampu pijar, seterika listrik) memiliki bagian yang
mengalirkan arus listrik yang disebut elemen pemanas.
Pada bola lampu pijar, elemen pemanasnya adalah filamen listrik yang terbuat dari tungsten. Filamen listrik ini memiliki hambatan konstan R.
Jika bola lampu pijar diberi tegangan V, sesuai dengan hukum ohm, kuat arus listrik yang mengalir melalui filamen adalah I =V/R.
Pada bola lampu pijar, elemen pemanasnya adalah filamen listrik yang terbuat dari tungsten. Filamen listrik ini memiliki hambatan konstan R.
Jika bola lampu pijar diberi tegangan V, sesuai dengan hukum ohm, kuat arus listrik yang mengalir melalui filamen adalah I =V/R.
Gambar:
Lampu Redup ketika Tegangan Turun
|
Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik harus disesuaikan dengan tegangan yang seharusnya diperuntukkan bagi alat itu.
Sebagai contoh, jika lampu pijar
diberi tegangan yang melebihi tegangan yang seharusnya, elemen pemanas pada
lampu pijar akan dilalui oleh arus lebih (arus yang melebihi arus yang
seharusnya), akan mengakibatkan elemen pemanas rusak.
Jika tegangan yang diberikan pada
alat listrik lebih kecil daripada tegangan yang seharusnya, maka arus yang
mengalir menjadi kurang.
Kondisi ini dapat terjadi pada
penggunaan kompor listrik dengan tegangan lebih rendah, maka arus yang mengalir
juga kurang.
Dengan aliran arus yang kurang ini
proses pemanasan elemennya menjadi lambat.
Contoh lain yang sering dijumpai
adalah redupnya lampu pijar ketika mengalami penurunan tegangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar